Oleh: Liga Mahasiswa NasDem KPW Jabar
Tentu akhir-akhir ini para pejuang dan simpatisan Liga Mahasiswa NasDem khususnya di Jawa Barat santer mendengar issue tentang mundurnya beberapa pejuang (lelah) restorasi yang (belum) melakukan gerakan perubahan (malah mengundurkan diri). Tentu setiap orang mempunyai hak yang merdeka untuk menentukan pilihan. Namun, kami mohon kepada mereka: "Please deh jangan LEBAY" Bung!
Ini
bukanlah masalah besar bagi kita sebagai tulang punggung gerakan
perubahan restorasi Indonesia. Tentu kita yang mempunyai semangat
(aseli) restorasi (bukan bajakan) tahu betul mana yang "pejuang" dan
mana yang "pecundang". Parjuangan untuk melakukan gerakan perubahan akan
tetap berjalan pada porosnya bung!. Kamilah para pejuang (tangguh)
restorasi Indonesia (tulang punggung gerakan perubahan). Sungguh hal
yang wajar jika dalam sebuah organisasi terjadi perbedaan pandangan dan
pendapat. Namun, kami kembali memohon: Please, jangan lakukan PL
(Politik Lebay)?
Lebay, adalah sebuah istilah yang kemunculannya sekitar tahun 2006 yang berarti
melebih-lebihkan diri sendiri tanpa memperdulikan tanggapan ataupun
pertimbangan-pertimbangan yang ada ditengah masyarakat. Dalam arti
singkatnya, Lebay bisa berarti Sombong / Egoistik / Terlalu berlebihan.
Dalam berpendapat, mereka yang Lebay biasanya menganggap diri mereka yang
benar dan apa yang menjadi sudut pandang ataupun pendapatnya sudah
menjadi ketetapan yang sulit diubah lagi. Mereka yang Lebay, sulit untuk
menerima pengakuan orang lain yang tidak dia sukai tentang dirinya.
Sangat senang menerima apa yang menjadi harapannya dan menolak apa yang
tidak dia sukai. Intinya Politik Lebay adalah politik yang suka membesar-besarkan hal atau masalah kecil.
Sejauh
pengamatan kami sebagai mahasiswa, begitu banyak hal yang
dilebih-lebihkan atau dibesar-besarkan dalam kejadian pengunduran diri
ini. Biarlah kami saja yang tahu "kelebayan" itu. Intinya adalah,
seandainya saja begitu banyak yang menjalankan Politik Lebay ini, masa
depan bangsa ini tentu lebih suram. Mengapa? Dalam beberapa kasus Lebay,
dapat beririsan dengan sikap kebohongan atau penipuan. Misalnya dalam
konstelasi politik, ada orang yang berkata: "Saya punya massa 1000 kader
di Kota Jawa Barat" eh taunya "1000 kader di facebook" (dunia maya) dan
bukan nyata. Atau disaat dia katanya mau nyaleg, dia bilang: "Saya
punya dukungan dari 250 orang yang siap menjadi kader partai". Eh
ternyata datanya sebagian manipulatif. Menurut kami inilah tanda-tanda
kelebayan dalam politik.
Mulai
malam ini, kami mengajak kepada seluruh kakak di Liga Mahasiswa Nasdem
Se-Indonesia untuk menjauhi tindakan "Politik Lebay" ini. "Kelebayan
Politik" harus segera kita musnahkan karena hal itu bertentangan dengan
yang namanya "Keterusterangan" yang menjadi salah satu azas bagi para
tulang punggung restorasi Indonesia. Kelebayan Politik merupakan sebuah
bentuk kemunafikan yang nyata. Kelebayan Politik juga dapat menyesatkan
cara pandang masyarakat yang menyaksikan dan melihatnya (melalui bingkai
media massa). Lalu akhirnya masyarakat ber suudzon (opini) kepada
organisasi yang dituju sang pelaku "Politik Lebay". Jika hal ini
bermuatan dosa. Yang nanggung ya sang perumus dari "Kelebayan Politik"
itu. Semoga semua ini menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa:
"Berpolitiklah seadanya, seterusterangnya, sebijaksananya, dan PLEASE,
JANGAN LEBAY" Kalau mau lebay, sendiri saja. Jangan bawa-bawa hajat
hidup orang banyak. Itu pembodohan massal. Mudah-mudahan semua opini
kami ini adalah salah. Dan "Kelebayan Politik" tidak terjadi di Keluarga
Besar Liga Mahasiswa NasDem KPW Jabar.
Ingat, Kata Bung Iryadi: "Yang Lebay, Akan Tergolong Alay..."
Ingat, Kata Bung Iryadi: "Yang Lebay, Akan Tergolong Alay..."
Tunaikan Tugas Suci, Tuntaskan Restorasi !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar