Rabu, 30 Januari 2013

Dinamika Atau Ke-Lebay-an Politik?

 Oleh: Liga Mahasiswa NasDem KPW Jabar

Tentu akhir-akhir ini para pejuang dan simpatisan Liga Mahasiswa NasDem khususnya di Jawa Barat santer mendengar issue tentang mundurnya beberapa pejuang (lelah) restorasi yang (belum) melakukan gerakan perubahan (malah mengundurkan diri). Tentu setiap orang mempunyai hak yang merdeka untuk menentukan pilihan. Namun, kami mohon kepada mereka: "Please deh jangan LEBAY" Bung!

Ini bukanlah masalah besar bagi kita sebagai tulang punggung gerakan perubahan restorasi Indonesia. Tentu kita yang mempunyai semangat (aseli) restorasi (bukan bajakan) tahu betul mana yang "pejuang" dan mana yang "pecundang". Parjuangan untuk melakukan gerakan perubahan akan tetap berjalan pada porosnya bung!. Kamilah para pejuang (tangguh) restorasi Indonesia (tulang punggung gerakan perubahan). Sungguh hal yang wajar jika dalam sebuah organisasi terjadi perbedaan pandangan dan pendapat. Namun, kami kembali memohon: Please, jangan lakukan PL (Politik Lebay)?

Lebay, adalah sebuah istilah yang kemunculannya sekitar tahun 2006 yang berarti melebih-lebihkan diri sendiri tanpa memperdulikan tanggapan ataupun pertimbangan-pertimbangan yang ada ditengah masyarakat. Dalam arti singkatnya, Lebay bisa berarti Sombong / Egoistik / Terlalu berlebihan. Dalam berpendapat, mereka yang Lebay biasanya menganggap diri mereka yang benar dan apa yang menjadi sudut pandang ataupun pendapatnya sudah menjadi ketetapan yang sulit diubah lagi. Mereka yang Lebay, sulit untuk menerima pengakuan orang lain yang tidak dia sukai tentang dirinya. Sangat senang menerima apa yang menjadi harapannya dan menolak apa yang tidak dia sukai. Intinya Politik Lebay adalah politik yang suka membesar-besarkan hal atau masalah kecil.  

Sejauh pengamatan kami sebagai mahasiswa, begitu banyak hal yang dilebih-lebihkan atau dibesar-besarkan dalam kejadian pengunduran diri ini. Biarlah kami saja yang tahu "kelebayan" itu. Intinya adalah, seandainya saja begitu banyak yang menjalankan Politik Lebay ini, masa depan bangsa ini tentu lebih suram. Mengapa? Dalam beberapa kasus Lebay, dapat beririsan dengan sikap kebohongan atau penipuan. Misalnya dalam konstelasi politik, ada orang yang berkata: "Saya punya massa 1000 kader di Kota Jawa Barat" eh taunya "1000 kader di facebook" (dunia maya) dan bukan nyata. Atau disaat dia katanya mau nyaleg, dia bilang: "Saya punya dukungan dari 250 orang yang siap menjadi kader partai". Eh ternyata datanya sebagian manipulatif. Menurut kami inilah tanda-tanda kelebayan dalam politik.

Mulai malam ini, kami mengajak kepada seluruh kakak di Liga Mahasiswa Nasdem Se-Indonesia untuk menjauhi tindakan "Politik Lebay" ini. "Kelebayan Politik" harus segera kita musnahkan karena hal itu bertentangan dengan yang namanya "Keterusterangan" yang menjadi salah satu azas bagi para tulang punggung restorasi Indonesia. Kelebayan Politik merupakan sebuah bentuk kemunafikan yang nyata. Kelebayan Politik juga dapat menyesatkan cara pandang masyarakat yang menyaksikan dan melihatnya (melalui bingkai media massa). Lalu akhirnya masyarakat ber suudzon (opini) kepada organisasi yang dituju sang pelaku "Politik Lebay". Jika hal ini bermuatan dosa. Yang nanggung ya sang perumus dari "Kelebayan Politik" itu. Semoga semua ini menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa: "Berpolitiklah seadanya, seterusterangnya, sebijaksananya, dan PLEASE, JANGAN LEBAY" Kalau mau lebay, sendiri saja. Jangan bawa-bawa hajat hidup orang banyak. Itu pembodohan massal. Mudah-mudahan semua opini kami ini adalah salah. Dan "Kelebayan Politik" tidak terjadi di Keluarga Besar Liga Mahasiswa NasDem KPW Jabar.

Ingat, Kata Bung Iryadi: "Yang Lebay, Akan Tergolong Alay..."

Tunaikan Tugas Suci, Tuntaskan Restorasi !!!  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar